Rumus debit (Q) dalam ilmu hidrolika dapat ditelusuri kembali ke era abad ke-18, di mana ilmuwan dan teknologi mulai mengembangkan metode untuk mengukur dan mengontrol aliran air. Pada awalnya, debit hanya ditentukan dengan cara pengamatan visual dan perhitungan secara empiris, yang tidak selalu akurat.

Pada tahun 1738, ilmuwan Perancis Bernard Forest de Bélidor menulis buku "Architecture Hydraulique" yang menyajikan konsep dasar aliran air dan teknik pengukuran debit. Dia menyatakan bahwa debit (Q) adalah sama dengan luas penampang (A) dikalikan dengan kecepatan aliran (V).

Rumus Q = A x V ini menjadi dasar dari konsep debit yang digunakan sampai saat ini dan dikembangkan oleh banyak ilmuwan dan teknologi lainnya selama berabad-abad, termasuk ilmuwan seperti Daniel Bernoulli, Leonhard Euler, dan Jean Léonard Marie Poiseuille.

Selain itu, rumus yang digunakan untuk menghitung debit pada dasarnya sama dengan rumus matematika kecepatan yang dijelaskan sebelumnya, Namun, dalam konteks debit, jarak diubah menjadi luas penampang dan waktu diubah menjadi waktu aliran.

Untuk menghitung debit menggunakan JavaScript, Anda dapat menggunakan rumus yang sama yaitu:

Debit (Q) = Luas Penampang (A) x Kecepatan Aliran (V)

Anda dapat menuliskan kode JavaScript untuk menghitung debit sebagai berikut:

 function hitungDebit(luas, kecepatan) {
  return luas * kecepatan;
}

// Contoh Penggunaan
let luas = 10; // dalam meter persegi
let kecepatan = 2; // dalam meter per detik
let debit = hitungDebit(luas, kecepatan);
console.log("Debit: " + debit + " m3/s");

Catatan: pastikan untuk mengonversi satuan luas dan kecepatan ke satuan yang sama (dalam contoh ini, luas dalam meter persegi dan kecepatan dalam meter per detik) sebelum menghitung debit.

Anda juga dapat menambahkan kondisi untuk mengecek jika kecepatan = 0 dan akan mengeluarkan pesan error.